Desember 30, 2012

Diposting oleh Sabita Normaliya di 10.11 0 komentar
buka mata, rasakan dengan hati, dan tersenyumlah karena masih banyak hal untuk disyukuri dari hanya sekedar mengeluh dan membuang-buang tenaga.

Desember 27, 2012

Diposting oleh Sabita Normaliya di 17.04 1 komentar
mungkin kamu tak ingat apa yang telah kamu tuturkan hingga orang lain merasakan apa itu sakit hati karena ucapanmu . memaafkan? pasti, tapi melupakannya? sepertinya sulit.. karena rasanya masih sakit hingga detik ini ketika aku masih mampu mengingatnya.

maaf, bukan maksud mendendam, hanya saja Allah masih memberi aku ingatan yang baik untuk menyimpan pedasnya ucapan itu. InsyaAllah aku akan banyak belajar dari kamu....
Terimakasih

Desember 23, 2012

bungkam

Diposting oleh Sabita Normaliya di 19.21 0 komentar
Kalau sendiri jauh membuat aku lebih baik, aku lebih memilihnya. Karena, bagiku tidak semua teman yang aku kenal baik, dia memang benar-benar baik. Setidaknya dengan aku cukup tahu siapa dia, maka aku akan jauh lebih berhati-hati dalam bertutur.. Menutup rapat mulut dan tak berkata, kupikir itulah jalan keluar yang sebetulnya..

Terimakasih Ya Allah Kau tunjukkan siapa dia

Desember 05, 2012

mengenal lebih dekat

Diposting oleh Sabita Normaliya di 17.36 0 komentar
Sudah terhitung satu tahun aku menulis di sini. Menulis untuk sesuatu yang tak mampu aku ucapkan dengan lisanku. Kali ini ketika aku menulis, aku ingin menuliskan yang mungkin tak banyak orang tahu. Aku ingin menuliskan tentang orang-orang yang luar biasa berarti dalam hidupku. Dialah ayah, ibu, dan juga adikku.
Kami dalam Kesederhanaan yang Allah Berikan

Desember 04, 2012

my first salary

Diposting oleh Sabita Normaliya di 19.59 0 komentar
Adakah diantara kalian yang bertanya-tanya apa maksud dari judul tulisanku kali ini? Aku yakin, pasti satu, dua, tiga, atau bahkan banyak pihak yang bertanya tentang hal serupa. Aku memang belum menuliskannya. Bahkan sedikitpun aku belum menyinggungnya disini. Namun, itu bukan berarti aku tidak ingin berbagi, hanya saja memang waktunya belum tepat, dan aku juga belum sempat.

Alhamdulillah kemarin malam, uang dari hasil keringatku dibagikan. Sebuah amplop putih dengan beberapa lembar uang rupiah didalamnya itu adalah gaji pertamaku setelah beberapa hari bekerja. Jumlahnya mungkin tak banyak, tapi bukan itu yang aku kejar. Namun, disinilah aku banyak belajar. Belajar untuk menghargai apa itu uang dan betapa sulitnya orang tuaku mengumpulkan lembar demi lembarnya untuk membiayai hidupku. 

Bekerja? Iya, aku sekarang sedang bekerja. Bukan bekerja full time, namun, bekerja paruh waktu untuk mengisi waktu senggangku. Alhamdulillah aku bekerja tidak jauh dari profesiku. Aku bekerja menjadi seorang asisten dokter spesialis anak. Beberapa hari aku bekerja, aku banyak sekali mendapakan pelajaran baru. Pelajaran yang mungkin tidak aku dapatkan di bangku kuliah. InsyaAllah aku betah. InsyaAllah aku suka dengan apa yang kini aku jalani.
 

Kembang Gula Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea