Agustus 11, 2012

Sempurna

Diposting oleh Sabita Normaliya di 10.52 2 komentar
Ketika banyak cahaya terang dan itu sangat menyenangkan, tapi aku tidak disana. Tuhan membawaku dalam kegelapan yang bahkan aku bingung harus berjalan ke arah mana. 
Ketika banyak tawa diantara hangatnya kebersamaan, tapi aku juga tidak disana. Tuhan menuntunku dalam kesendirian dan membuat hatiku perih dengan balutan tangis.
Ketika banyak orang bahagia dengan apa yang mereka dapatkan, aku juga tak kunjung ada. Tuhan memberikan aku banyak kegagalan dan keterpurukan.


***
Tuhan memberikan banyak hal yang tidak pernah aku inginkan. Tuhan memberikan aku kegagalan dimana aku selalu ingin mendapatkan keberhasilan, Tuhan memberikan aku sakit dimana aku hanya ingin selalu sehat, Tuhan memberikan aku jatuh dimana aku selalu ingin berada pada posisi paling tinggi, dan banyak hal lain yang tidak pernah aku inginkan, tapi Ia terus memberikannya kepadaku. Apa itu berarti Ia tidak mencintai aku? Apa itu berarti Ia tak juga mengasihi aku? Bukan itu jawabannya. Tuhan selau memiliki caraNya sendiri untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih kepada umatNya. Mungkin ini adalah caraNya mencintai dan mengasihi aku serta menjadikan aku manusia yang SEMPURNA atas izin dariNya.

Agustus 08, 2012

cinta, sederhana

Diposting oleh Sabita Normaliya di 22.01 0 komentar
Beberapa waktu yang lalu salah seorang teman di SMA memberikan sedikit komentarnya pada salah satu judul tulisanku. Bukan tanpa alasan dia meninggalkan komentarnya, karena tulisanku kala itu menyinggung sedikit banyak tentang cinta. Iya cinta adalah sebuah kata isarat akan berjuta arti dan cerita. Sebuah kata yang pasti pernah menyusup dalam sukma setiap manusia, tidak terkecuali juga aku.


Berbicara tentang cinta, pasti tidak akan pernah ada habisnya. Bahkan aku begitu mengingat semua cerita-cerita itu. Cerita dimasa lalu, cerita dalam semua perjalanan kehidupanku. Cinta telah banyak memberikan aku pelajaran yang mungkin tidak didapatkan orang lain.
Cinta membuat aku belajar, belajar menjadi diri sendiri dan tegas untuk memutuskan.
Dan kalaulah hingga detik ini aku masih belum menemukanmu dalam keabadian hidupku, "cinta,"  bukan berarti aku bukan manusia yang tak beruntung. Mungkin tidak sedikit orang diluar sana menanyakan apa yang aku cari, entahlah. Hanya saja memang aku sepenuhnya berhak memutuskan. Begitupun untuk memilih dan juga untuk memutuskan apa yang menjadi keinginanku. Bukankah cinta itu kebebasan? Bukankah aku juga tidak lantas bisa memaksakan dia yang aku cinta untuk mencintai aku sebagaimana aku juga tidak bisa mencintai orang yang tidak aku cintai, bukan? Cinta itu tidak rumit. Bahkan tidak serumit kalimat-kalimat yang pernah aku tuliskan sebelumnya. Hanya saja cinta memang perlu dimengerti dan juga perlu dipahami. Karena sebenarnya cinta itu cukup sederhana :)


Agustus 06, 2012

Mechanical Engineer, Si Pencuri Hati

Diposting oleh Sabita Normaliya di 22.31 8 komentar
Setiap kalinya aku menulis, pasti bukan tanpa alasan. Aku selalu punya alasan mengapa aku menulis, dan terkadang tulisanku arahnya sudah jelas dan pasti bisa di tebak. Tapi, tulisanku yang kali ini? Entahlah, akupun juga merasa kebingungan untuk menentukan judul yang tepat. 

 Bisa dibilang ceritaku kali ini adalah seperti cerita sinetron. Apa benar demikian? Kupikir, lagi-lagi juga kurang yakin, tapi yang menjadi pertanyaannya adalah lantas mengapa aku menuliskan asumsiku sendiri yang bahkan aku sendiri juga kurang tahu apa dan bagaimana. Sepertinya aku mulai ngawur menuliskan kata demi kata dalam paragraf yang sedang aku susun ini. Ok saatnya kembali ketujuanku menuliskan judul ini. Semua cerita ini berawal dari sebuah bab yang hilang dan tidak pernah aku tuliskan di blog ini sebelumnya. Alias sebenarnya pernah aku rahasiakan, tapi kini dengan asiknya malah aku paparkan.

Agustus 04, 2012

MasterChef Indonesia

Diposting oleh Sabita Normaliya di 09.19 2 komentar
Sore ini disela-sela waktu senggangku, aku tiba-tiba ingat akan suatu hal yang ingin aku tuliskan disini. Kalian pastinya sudah familiar dengan program disebuah stasiun televisi swasta yang menyajikan kompetisi masak, bukan? Iya benar sekali namanya adalah "MasterChef Indonesia".

Sesion pertama aku kurang tertarik dengan acara ini, entahlah, mungkin aku tidak terbiasa mengikutinya dari awal. Tapi tiba-tiba saja di sesion yang ke dua ini, aku mendadak suka dan bahkan getol mengikutinya. Aku rela berada di barisan paling depan ketika tayangan ini akan segera dimulai. Bukan tanpa alasan aku melakukannya karena aku ingin melihat kreativitas peserta dalam mengolah bahan masakan. Maklum saja karena kelak aku ingin menjadi chef minimalnya untuk suami dan juga anak-anakku.
 

Kembang Gula Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea