September 21, 2012

sulitnya menentukan pilihan

Diposting oleh Sabita Normaliya di 16.36 1 komentar
Aku sama seperti manusia pada kebanyakan di luar sana. Punya banyak mimpi dan senantiasa ingin menggapainya. Bagiku mimpi bukan hanya sebuah hal yang tak nyata, tapi sebuah motivasi yang tersemayam di dalam diri untuk berusaha dan membuatnya ada. Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa aku adalah orang yang muluk-muluk dalam bermimpi. Memang. Bahkan sesuatu yang terkadang mereka anggap mustahil, akupun selalu berharap dan percaya bahwa itu mungkin dan bisa aku dapatkan. Biarlah, ini mimpiku, dan ini jalanku. Toh apapun itu mimpiku, hal itu juga tidak membuat mereka rugi, bukan? 

Berawal dari mimpi, aku berusaha. Pertama kali mencoba, aku gagal. Bahkan aku mungkin telah kehilangan mimpi besar itu. Tapi apa itu artinya aku telah benar-benar gagal? Tidak. Karena betapa Allah telah mempersiapkan ganti yang jauh lebih baik dari kegagalan semu itu. Sepuluh kali mencoba, delapan kali aku gagal, dan sisanya aku mulai tersungkur dan jatuh berdarah. Tapi bukan hal itu yang membuat aku menyerah dengan mimpi-mimpi besarku. Aku ingin bangkit dan terus menggapainya. Karena mimpi itu butuh perjuangan, bukan hanya sebuah ucapan ataupun angan.

September 13, 2012

Ganti yang jauh lebih baik

Diposting oleh Sabita Normaliya di 07.57 0 komentar
Dalam hidup ini, semuanya penuh dengan rahasia. Aku tidak lantas bisa menebak apa yang akan terjadi kepadaku setelah ini. Namun, walaupun semuanya tak terlihat, walaupun semuanya juga masih samar-samar, aku masih bisa berusaha untuk membuat apa yang tidak terlihat itu sedikit bisa dikhayalkan. Walaupun terkadang khayalan itu tidak seindah dengan kenyataan, tapi aku sudah mulai terbiasa untuk hal ini.

Entahlah. Terkadang orang menganggap aku terlalu ambisius dalam mengejar apa yang aku inginkan. Tapi sebenarnya bukan itu, hanya saja aku memang tidak ingin kehilangan sedikitpun kesempatan itu. Dan kegagalanpun sudah silih berganti datang dan membentuk mentalku. Bukan menyerah, tapi terus maju, menantang dan berdiri menjadi seorang pemenang. Mungkin kalimatku Kalian rasa cukup berat. Tapi kalimat-kalimat inilah yang membangkitkan aku ketika aku jatuh tersungkur dan tak ada seorangpun yang mampu menolong aku.

September 02, 2012

uang

Diposting oleh Sabita Normaliya di 13.22 0 komentar
Siapa yang tidak butuh uang? Aku yakin semuanya pasti butuh. Sesuatu yang satu ini sudah menjadi barang pasti betapa semua orang pasti membutuhkan apa itu uang.

Aku tidak ingin basa-basi menuliskan apa yang mengganjal dalam pikiranku sejak lama. Uang telah membuka mataku untuk tidak hanya berdiam diri dan hanya menunggu dermawan untuk mengasihi aku dan memberikan lembar demi lembar uang miliknya. Aku bukan orang yang perlu dikasihi.

Saat ini aku memang sedang dalam proses menuntaskan pendidikanku di bangku kuliah. Bahkan untuk hal ini aku hanya terus meminta uang orang tuaku untuk membayar uang semesteranku. Tapi, apa itu membuat aku bangga atas apa yang mereka berikan? Tidak !!! Lama-lama aku merasa hanya menjadi benalu untuk hidup seperti ini. Meminta, dan terus meminta walaupun itu bukan meminta pada dermawan-dermawan berdasi yang ada di dalam mobil mewah. Jelas, karena aku tegaskan, aku bukanlah seorang pengemis.  Jujur, aku memiliki gengsi tersendiri untuk hal ini, sebuah kata MINTA.

Aku malu dengan diriku sendiri. Memandang jauh ke dalam naluri dan merasa kecil, karena aku sadar aku bukan siapa-siapa. Bahkan hatiku semakin merasa buruk ketika aku tahu banyak teman-teman seumuranku sudah bisa mendapatkan uang dengan cara mereka sendiri. Aku? Bagaimana dengan aku? Sampai kapan aku bertahan dalam posisi ini? Meminta ayah ibuku untuk memenuhi semua hal yang aku inginkan. Jujur, aku malu terus menjadi benalu seperti ini. Tapi apa yang bisa aku lakukan? Menyisikan tabunganku setiap bulan dengan harapan untuk memenuhi apa yang aku inginkan? Kalaupun bisa sedikit membantu, itu bukan jalan keluarnya! Hingga pada akhirnya aku ingin melakukan sesuatu hal yang aku pikir bisa membantu keuanganku. Aku ingin bekerja. Tapi, apa? Kupikir untuk kerja paruh waktupun aku masih belum bisa lantaran jadwal perkuliahanku yang terlalu padat.
 

Kembang Gula Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea