Juni 20, 2012

Sebuah Kisah Tanpa Akhir

Diposting oleh Sabita Normaliya di 15.36 12 komentar
Perjalanan di depan masih sangat panjang. Jauh, dan tidak pernah terlihat. Cahaya setitikpun bahkan juga tak nampak. Aku hanya terpaku termangun menatap apa yang akan terjadi kepadaku kelak. Terus berjalan, berlari, merangkak dan terus berlalu tanpa penah sedikitpun kubiarkan waktu untuk aku berhenti dalam diam. Dan masa lalu telah menjadi barang bukti bahwa jalan ini, jalan yang aku lewati sekarang, cerita ini adalah bagian dari perjalanan itu. Faktanya, kini aku menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari waktu itu.

Cinta adalah satu bagian dari perjalanan itu. Aku pernah tertawa, aku pernah menangis, dan begitu asam manisnya hingga semua rasa itu mustahil akan aku lupakan. Sebuah awal cerita itu kubiarkan terjadi ketika aku masih duduk di bangku SMA.
Ketika aku berbicara tentang cinta, aku selalu mengartikannya dengan bahasaku sendiri bahwa cinta itu adalah sebuah rasa yang tak nampak, rumit dan begitu mencekam siapa saja yang terjebak di dalamnya. 
Bagiku cinta adalah sebuah anugerah yang tidak semerta-merta hadir dan membawa bahagia. Tapi cinta hadir dan berlalu dengan kisahnya yang menyayat hati. Kini hanyalah perih yang tersisa walaupun terkadang aku tidak lantas tahu apakan kisah itu sudah berakhir? Kufikir tidak akan pernah.
Ceritaku di masa lalu telah banyak membuat aku belajar. Belajar menjadi sesuatu yang lebih dari apa yang hanya bisa aku banyangkan. Aku bisa melewati klimaks dari cerita pahit itu. Aku telah berhasil melaluinya dengan berjuta peluh, beribu-ribu tetes air mata, tapi aku bangkit dan tidak lantas terpuruk dengan keadaan. Aku menjadi diriku yang saat ini. Tegar dalam balutan jubah kisah perih dimasa lalu, dan masih berdiri kokoh dengan pondasi yang telah aku bangun sedari dulu. 
Sebuah perjalanan yang bagiku bukan perjalanan mudah. Tapi sekali lagi aku telah berhasil melewatinya walaupun aku juga tidak lantas tahu apakah kini kisah itu telah berakhir.

Juni 18, 2012

Prestasi Adik Tercinta

Diposting oleh Sabita Normaliya di 22.27 0 komentar
Seorang gadis 14 tahun yang kufikir sangat hebat dalam prestasinya. Ia memulai karirnya sekitar tahun 2005, dengan bergabung di club renang Oscar FC, kini ia harus berbangga karena telah menorehkan banyak tinta prestasi. Gadis belia yang memiliki nama asli Tirsa Ayunda Rahmania ini adalah adik kandungku. Seorang adik yang cukup menyebalkan memang, tapi selebihnya aku sangat menyayangi dia. Dan pastinya aku bangga memiliki adik seperti dirinya.
800 meter surface monofins
Sabtu, 16 Juni 2012, sebuah ajang bergengsi tingkat provinsi telah membuktikan bahwa adikku mampu bersaing dengan ratusan peserta lainnya dengan menggondol 5 medali perak dari 6 lomba yang ia ikuti. Sebuah kebanggaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku melihat betul perjuangannya menakhlukkan dinginnya medan yang harus ia tempuh untuk sampai ke garis finish. Letihnya latihan fisik yang harus ia geluti setiap harinya serta sakitnya kaki karena harus menopang beratnya alat yang ia kenakan untuk menyelam. Tapi semua perjuangan dan usaha kerasnya telah mampu membuktikan bahwa ia memang layak untuk berada diposisi ini. Tidak ada kata-kata yang lebih indah selain kata, aku bangga memiliki adik sepertimu :)
 

Kembang Gula Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea