Februari 02, 2012

aku pernah di sana

Diposting oleh Sabita Normaliya di 20.45
Pagi ini aku terbangun lebih awal dari hari-hari biasanya. 05.30. Hehe bagiku ini masih pagi. Maklum ini liburan, jadinya sifat malasku kambuh. Pagi ini aku lantas terbangun karena dibangunkan ibu dan dimintai tolong mengantarkan ayah ke dokter di kantor. Kenapa lagi ayah, ucapku dalam hati sembari bangun dengan setengah hati. 

Aku bergegas mandi dan berdandan sepantas mungkin. Jelas saja, hari ini aku akan mengojeki ayah ke kantor yang notabene lingkungan militer yang disiplin. Beberapa saat berselang setelah bersiap-siap akhirnya kamipun berangkat. Kawan, apa yang ada di dalam pikiran kalian? Apa kalian tahu kalau saat itu aku harus membonceng ayahku yang tinggi besar itu? Aku tidak bisa membayangkan aku dengan motor matik mengojeki ayah ke kantor. Dengan hati-hati aku mengendarainya dan akhirnya kamipun tiba dengan selamat tidak kurang satupun di kantor ayah.


Kanan-kiri orang-orang dengan seragam tentara wira-wiri. Pantas saja, karena tidak lain dan tidak bukan aku berada di kantor ayah. Aku merasa sangat aneh dengan tempat itu, walaupun memang dulu semasa aku kecil aku pernah ada di sana. Orang bilang aku anak kolong. Ups, mungkin lain kali aku ceritakan tentang masa kecilku. Jelasnya saat ini aku hanya ingin menceritakan hari ini saja. 

Berjalan mengikuti ayahku seperti bodyguard. Tepat sekali. Aku tidak tahu harus berbuat apa selain jalan di belakang ayah. Jujur aku bingung. Sampai pada akhirnya ayah pun mengajak aku untuk duduk menunggu dokter yang datang. Tidak lama berselang ayah menemui dokter dan aku ditinggalkannya sendiri di sebuah ruangan yang aku sendiri bahkan tidak tahu akan berbuat apa. Apa kalian tahu, sedari tadi aku ini satu-satunya wanita di kantor ayah? Aku semakin bingung menempatkan diriku akan seperti apa. Beberapa orang silih berganti datang dan pergi ke ruangan itu dan beberapa kali pula menanyai aku "Menunggu siapa, Mbak?". Ku balas dengan senyuman dan jawaban yang singkat "Menunggu ayah, Om" Dan begitupun jawaban yang aku lontarkan setiap kali orang-orang berseragam tentara itu menanyai aku. 

Rasanya menarik untuk berada di sana. Aku banyak tahu tentang lingkungan yang telah lama ku tinggalkan semenjak aku dan keluarga kecilku sudah tidak lagi tinggal di rumah dinas. Dan sepertinya aku tidak akan menolak manakala suatu hari nanti ayah ataupun ibu mengajak aku kembali kesana. Mungkin untuk jodohku? Aku tidak tahu .

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kembang Gula Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea