April 09, 2012

Amanah untuk Ayahku

Diposting oleh Sabita Normaliya di 15.13
Kali ini aku ingin menuliskan cerita tentang ayah. Tidak banyak memang, tapi aku sengaja menuliskannya beberapa paragraf saja.

Foto disamping tampan, bukan? Jawab dengan jujur, atau kalau tidak kalian nanti akan dimintanya push-up dan jalan jongkok, hehe bercanda. Kutemukan foto usang ini terpajang di dinding dekat kamarku. Ok inilah sosok ayahku yang mungkin pernah aku selipkan dalam tulisan-tulisanku sebelumnya. Namanya Awito. Seorang anak Sulung dari enam bersaudara. Sebenarnya ayah memiliki kakak perempuan, tapi sudah pulang ke rahmatullah entah kapan tepatnya, akupun kurang tahu.

Ayah dilahirkan 53 tahun yang lalu di sebuah desa kecil di tengah-tengah Pulau Jawa. Iya, tepat sekali, ayahku lahir di Klaten, Jawa Tengah. Ceritanya panjang mengapa pada akhirnya ayahku mengenakan seragamnya itu. Perjuangannya kufikir memang pantas untuk berada diposisinya sekarang. Tapi, kali ini aku tidak ingin menceritakan perjuangan ayah dari awal. Karena kufikir, cerita itu tidak akan selesai dalam satu hari saja.

Tiada lain selain kata "aku bangga" memiliki ayah sepertimu, Yah. (eh sebentar, kok aku jadi pingin nangis ya) Maaf, aku memang paling sensitif dalam hal seperti ini, terlebih jika aku ingat akan sesuatu di masa lalu ayahku.


Perjuangan kerasnya, kini telah menjadi satu bukti nyata bahwa mimpinya dahulu mampu ia rengkuh. Bahkan beliau telah mendapatkan semua yang dibutuhkannya tanpa harus berusaha keras seperti ceritanya di masa lalu.

Sudah lebih dari 20 tahun ayahku mengabdi untuk negeri ini. Negeriku, negerinya dan juga negerimu, Kawan. Usianya pun bertambah sepanjang harinya, ceritanya berjuang di medan laga juga telah banyak menghiasi cerita-ceritanya kepada kami selama ini. Tapi, 53 tahun adalah usia yang bisa dibilang adalah saat dimana seorang yang mengawali karirnya dari tamtama seperti ayahku sudah harus menanggalkan amanahnya yang sudah lebih dari dua puluh tahun ini ia junjung tinggi. Iya, kata lainnya adalah tidak lama lagi ayahku akan pensiun. Kau tahu itu, bukan? (hehe maaf aku semakin ingin menangis ketika menuliskan kalimat ini). Tapi bagaimanapun juga, hal ini pasti akan terjadi. Dulu aku sempat sulit menerima ini. Kami akan seperti apa selepas ayah menanggalkan amanahnya itu? Dan bahkan adikkupun masih duduk dibangku sekolah menengah pertama. Tapi, aku harus lekas terbangun dan berfikir, jalan ini masih panjang dan teralu indah kalau aku terpuruk tanpa melakukan apa-apa.

Mungkin pernyataan itu pernah membuat aku merasa terpuruk. Tapi, apa kalian tahu satu hal? Allah ternyata masih mempercayakan ayahku dengan amanah-Nya disisa masa jabatannya yang kurang lebih sembilan bulan lagi. Kami mendapatkan anugerah terindah ketika tahu ayah disertijab dengan kenaikan pangkatnya. Ayahku yang sebelum ini seorang SERMA telah resmi menjadi PELDA. Subhanallah, terimakasih Ya Allah, Engkau membuat segala sesuatu menjadi mungkin untuk bisa diraih dan didapatkan. Dan satu kalimat yang selalu dan insyaAllah akan selamanya ada, bahwa aku, adik, dan juga ibu akan selalu menyayangi ayah :) (Alhamdulillah air mata inipun turut menjadi saksi betapa kami mencintai ayah, seutuhnya)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kembang Gula Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea