September 04, 2013

Beauty Days Out - Care To Share (day 2)

Diposting oleh Sabita Normaliya di 07.15
Seperti apa yang pernah aku janjikan, aku akan melanjutkan ceritaku yang sempat terpending untuk beberapa saat. Ok, ini dia cerita di hari kedua.

Nah, setelah dinner, kami semua harus lekas tidur karena perjalanan malam akan kami tempuh untuk menuju ke tempat tujuan utama BDO kali ini, B R O M O. Hari pertama memang cukup melelahkan, badanku mulai merasa lelah tapi aku dan sahabat marina lainnya masih harus melanjutkan perjalanan luar biasa ini. Meskipun kami hanya diberi waktu tak lebih dari satu jam untuk beristirahat, itu sangat kumanfaatkan untuk mengembalikan stamina agar kuat saat berpetualangan selama di Bromo.

Tak lupa sebelum tidur aku dan teman satu kamarku mensetting alarm pengingat agar tidak kebablasan tidur. Benar saja, saat alarm berdering, kami harus cepat-cepat bangun dan bersiap-siap kembali. Malam itu udara kota Batu bisa dibilang cukup dingin. Alat tempur sudah kami siapkan masing-masing. Jaket berlapis-lapis, syal, sarung tangan, dan juga kaos kaki. Aku tak bisa membayangkan bagaimana dinginnya di Bromo. Setelah beberapa saat kami dibriefing, kami lekas naik ke dalam bus dan melanjutkan tidur yang tadi sempat tertunda.

Tiga jam berlalu, kami semua memang nampak tertidur pulas selama perjalanan. Tidak terasa saat mataku terbuka, kami dan juga rombongan berhenti di sebuah tempat parkiran yang hampir semuanya aku lihat mengenakan jaket tebal, kupluk, dan juga sarung menyelempang di bahunya. Sudahkan ini tiba di Bromo? Belum.. Karena ternyata kami masih harus melanjutkan perjalanan luar biasa dengan berganti kendaraan Hard Top  untuk bisa tiba di penanjakan dan melihat sun rise. Jalanan mendaki, menurun, dan tak jarang memacu adrenalin dengan pikiran takut jika saja mobil yang kami tumpangi tidak kuat melewati tanjakan demi tanjakannya. Dua jam kami tempuh untuk petualangan luar biasa ini. Sebuah lukisan Tuhan yang tak mampu ku gambarkan dengan lisan yang sederhana. Subhanallah, aku berada disini, melihat agungnya ciptaanMu begitu dekatnya. Deretan gunung berjajar dengan sangat indahnya. 






Lukisan Tuhan yang sangat sempurna. Setelah puas melihat mentari muncul dari balik deretan gunung, kami masih punya banyak tujuan. Oh iya, lucunya kami hanya berenam waktu itu, karena ternyata kami terpisah dari rombongan yang telah tiba dulu di puncak penanjakan. Tanpa banyak membuang waktu kami berenam memutuskan untuk segera menuju ke lautan pasir. Setelah beberapa saat menunggu dan kami merasa telah puas berfoto-foto, rombongan yang lain sempat terpisah akhirnya datang. Perjalanan dilanjutkan kembali dengan mengendarai kuda untuk tiba di kawah. Wawwww pengalaman pertama mengendarai kuda, sempat takut, namun selebihnya senang.






Apa perjalanan kami telah usai? Jelas belum! setelah dari kawah, kami masih ada satu misi untuk ke tempat tujuan selanjutnya. Pasir berbisik dan juga Savana - Bukit Teletubies. Tapi sayangnya angin segang tidak bersahabat dengan suasana siang itu. Finally team memutuskan untuk tidak mengunjungi pasir berbisik dan segera ke Savana.








Wah bukan hanya sekedar melihat indahnya lukisan Tuhan, tapi di tempat ini kami juga berkesempatan photoshoot untuk dimuat di salah satu majah remaja. Keren banget, bukan?

Nah, setelah seharian menjelajahi penanjakan, lautan pasir, tanjakan kawah dan asik berkuda, kini saatnya kami semua berangkat ke tujuan utama BDO tahun ini, Care to Share dengan warga Suku Tengger. Buat aku pribadi acara BDO tahun ini sungguh keren dan luar biasa. Sangat menginspirasi untuk berbagi dengan sesama meskipun itu tak banyak.






Kami semua disambut dengan sangat istimewa, berbagai olahan hasil bumi telah mereka hidangkan untuk makan siang kami. Aku sebagai penduduk asli Jawa Timur, Malang khususnya, mungkin tidak begitu asing dengan sajian yang mereka jajar rapi di barisan depan. Namun, sebagian besar teman-temanku dari Jakarta merasa asing dan bingung. Tapi, betapa menakjubkannya ternyata mereka menyukai sajian itu. 

Setelah makan siang, kami juga sempat belajar bagaimana caranya bercocok tanam di lahan perkebunan. Sangat menyenangkan. Setelahnya kami kembali lagi ke balaidesa untuk sedikit penjelasan produk marina kepada para remaja dan sedikit sharing pengalaman selama menggunakan produk marina. Kebetulan waktu itu aku ditunjuk kak Gati untuk berbagi cerita dan pengalaman dengan mereka. Sungguh rasanya senang sekali. Puncak acaranya, pihak marina menyerahkan seperangkat komputer beserta dengan internet untuk memajukan desa Ngadisari, Tengger, Bromo. Sungguh perjalanan luar biasa yang sangat mahal dan tak ternilai dengan uang semata. Tentang apa itu berbagi dengan sesama. 


Setelah hampir satu hari full kami berada di Bromo, kini saatnya kami harus kembali ke Malang untuk sekelumit aktifitas lainnya. Malam ini rencananya kami akan dinner sambil menyaksikan live music di salah satu tempat nongkrong favorit anak muda di Malang. Namun, ternyata dalam perjalanan kami mendapati sedikit trouble.  Kendaraan kami dihadang macet yang melumpuhkan perjalanan kami. Hampir kurang lebih dua jam kami terjebak dalam kemacetan. Namun, kalian tahu apa, crew dan juga tim marina yang luar biasa akhirnya turun ke jalan dan membantu mengatur lalu lintas. Sungguh pengalaman berharga dan kupikir tidak akan sama dengan perjalanan yang lainnya. Keren.......



Benar-benar perjalanan yang luar biasa deh, Sahabat. Perjalanan kami berlanjut hingga akhirnya sekitar pukul 20.35 kami tiba di Ria Djenaka Coffee & Resto. Ga sadar juga kalau ini adalah malam minggu. Pantesan rame banget. Tapi kami sama sekali ga peduli meskipun seharian belum mandi dengan tampang lusuh, pokonya laper kami babat habis aja semua hidangannya.... haha





Setelah makan, perut sudah penuh, kini saatnya kami semua kembali ke Hotel untuk istirahat.. Nantikan lanjutan cerita BDO untuk hari ke tiga yang tak kalah serunya ya, Sahabat....

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kembang Gula Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea