Januari 17, 2012

sedetik berlalu

Diposting oleh Sabita Normaliya di 11.55

11:11 kurang lebih jam digital laptop menunjukkan deretan angka tersebut. Aku baru saja memantapkan dudukku kembali di depan layar laptop. Beberapa detik sebelumnya panggilan Ibu, menarik aku untuk beranjak dari kasur dan lantas menemuinya di dapur. Nampaknya colokan yang baru dibelinya ditoko alat listrik tidak sama dengan charger laptopku yang satunya. Akupun tidak tahu pasti, pikirku laptop-laptop ini memiliki charger yang sama. Tapi tanpa banyak ucap, Ibu segera kembali ke toko alat listrik dan segera menukarnya.

Mungkin untuk kalian hal ini terkesan biasa saja. Tapi bagiku? Akupun sampai tidak tahu harus berucap apa. Aku malu dengan diriku. Betapa ibu rela mondar-mandir untuk anaknya. Sementara aku? Ya Tuhan ketika aku meminta dan bersimpu di hadapanMu, aku ingin sekali menjadi manusia yang lebih baik lagi. Tapi mengapa sampai detik ini aku belum mampu? Tapi Engkau menguatkan bahu Ibuku yang semakin senja dengan kebaikan dan juga ketulusan hatinya. Tiada lain yang mampu aku ucapkan, selain kata terimakasih Ibu..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kembang Gula Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea